Buku Kesehatan Mental Pdf – Buku Saku Kesehatan Mental dibuat untuk membantu karyawan dan masyarakat mengenali dan mengurangi stigma terhadap penyandang disabilitas kesehatan mental. Download Buku Saku Kesehatan Mental di http://bit.ly/BSKeswa
Bagaimana Anda menangani masalah kesehatan mental bersama? Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) mengembangkan strategi advokasi kesehatan mental masyarakat yang komprehensif, peka gender dan diadaptasi untuk periode 2022-2024 yang melibatkan penyandang disabilitas psikososial dan pemangku kepentingan utama lainnya. Pada akhir tahun 2022, PRY menyelenggarakan lokakarya untuk mempromosikan roadmap tersebut ke khalayak yang lebih luas, khususnya organisasi masyarakat sipil dan akademisi, serta untuk mempromosikan rencana aksi bersama sebagai kegiatan tindak lanjut. Melalui kerjasama yang lebih erat, kami berharap peta jalan ini akan menjadi dasar untuk advokasi kesehatan mental bersama, selalu berdasarkan data dan kebutuhan penyandang disabilitas psikososial, pengasuh dan penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat mencapai tujuan mereka dalam mempromosikan pemenuhan kebutuhan. mencapai hak asasi manusia dengan disabilitas psikososial.
Buku Kesehatan Mental Pdf
Bertepatan dengan Piala Dunia FIFA 2022 dan Hari Penyandang Disabilitas Internasional dengan motto “Mewujudkan Partisipasi Menuju Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan”, Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRY) dan Persatuan Jiwa Sehat (PJS-Imha) diselenggarakan bekerja sama dengan PSS Sleman Fun football bersama pemain PSS Sleman dan penyandang disabilitas intelektual yang tinggal di panti rehabilitasi sosial. Dengan tagar #TendangStigma, kegiatan ini bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif penyandang disabilitas intelektual dan memberdayakan mereka untuk berpartisipasi dan hidup sepenuhnya dalam masyarakat.
Indonesian Mental Health First Aid
Masruhan adalah aktivis disabilitas dari Desa Krendetan, Purvorejo. Di penghujung tahun 2021, bersama pemerintah desa Krendetan, ia mendirikan Kelompok Difabel Desa (KDD) Difa Mandiri dengan dukungan DPO Bagelen dan pusat rehabilitasi YAKKUM. Diakui bahwa tentu tidak mudah untuk mendapatkan pemahaman yang sama dari anggota tentang pentingnya organisasi ini agar mereka memiliki lebih banyak kesempatan dan memperjuangkan hak-haknya. Bahkan, beberapa anggota masih melihat diri mereka sebagai kelompok yang membutuhkan bantuan dan simpati. Setelah itu, Masruhan diminta berkeliling dari pintu ke pintu untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah stigma diri para anggotanya.