Kesehatan Mental Generasi Sandwich – Tumbuh dengan setia dalam kecanduan generasi sandwich Stres generasi sandwich membuat seseorang lebih kuat dan lebih bertanggung jawab.
JAKARTA – Hampir setahun lalu, Arimas Prayogi (25 tahun) pindah ke ibu kota. Seperti banyak orang, Jakarta adalah pilihan untuk mengadu nasib. Sulung dari empat bersaudara ini berusaha memperbaiki kehidupan keluarganya di Kabupaten Malang.
Kesehatan Mental Generasi Sandwich
Sedikit demi sedikit, dia mengumpulkan peti untuk dikirim ke ibunya. Dia bersyukur bahwa dia dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, bahkan jika dia tidak dapat memuaskan atau menghargai dirinya sendiri.
Rentan Stres, Ini Tips Menjaga Kesehatan Mental Generasi Sandwich
Selain tinggal bersama orang tuanya, Arimas juga membiayai sekolah ketiga adiknya. Setelah lulus dari Universitas Brawijaya tahun lalu, ayahnya memberinya tanggung jawab menghidupi keluarganya.
Saat kuliah, pria jangkung itu bekerja paruh waktu sebagai pelayan dapur di sebuah restoran. Dengan penghasilan paruh waktu ini, Arimas berusaha memenuhi kebutuhan kuliahnya dan membantu membiayai pendidikan adik-adiknya.
“Tanggung jawab ini diberikan secara tidak langsung empat tahun lalu. “Juga posisi saya sebagai anak sulung pasti akan menjadi tulang punggung keluarga,” ucapnya.
Menurut Alva Paramitha, seorang psikolog sekolah dan terapis kesehatan mental, apa yang ditemui Arimas adalah bagian dari insiden pembuatan sandwich. Pada umumnya peristiwa tersebut merupakan tanggung jawab generasi terhadap orang tua dan generasi di bawahnya.
Tips Mengatur Keuangan Untuk Kamu Yang Jadi “generasi Sandwich”
“Produksi sandwich ini sudah biasa di negara kita. Hal ini dikarenakan Indonesia menganut budaya timur dimana orang tua selalu baik. Dengan menjauh dari budaya ini, banyak generasi sandwich yang akhirnya mengalami stres atau tekanan,” jelasnya saat dihubungi.
Alva mengatakan bahwa ketika Anda menikah dengan pasangan, Anda bertanggung jawab atas keluarga Anda. Cara pandang ini melekat pada masyarakat Indonesia, sehingga akan dihalangi oleh generasi sandwich.
“Sangat sulit untuk hidup dengan seseorang dalam situasi ini. Memang, beberapa dari mereka harus memikul tanggung jawab finansial dan moral. Mau tidak mau, mereka harus bertanggung jawab atas generasi di atas dan di bawah mereka,” tambahnya.
Senada dengan itu, Arimas merasa beban tersebut terkadang mengganggu pikiran dan kondisi keuangannya. Tanggung jawab untuk menghidupi keluarga membuat perawatan menjadi sulit. Sampai ide pernikahan datang, masih jauh.
Rangkul Generasi Sandwich, Astra Life Gelar Rangkaian Masterclass Keuangan
“Saya masih memiliki tanggungan pada orang tua dan adik-adik saya.
Selain bebannya, pria yang Anda lihat juga tangguh dan bertanggung jawab di setiap langkahnya.
“Saya terbiasa bekerja keras dan saya mencari pekerjaan yang bagus. Tujuan utamanya adalah bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan bisa menyekolahkan adik-adik ke jenjang yang lebih tinggi,” pungkas putra sulung tersebut. Bahkan, istilah ini begitu banyak digunakan sehingga menjadi julukan bagi generasi Y. dan generasi Z. generasi sandwich?
Istilah ini dicetuskan pada tahun 1981 oleh seorang profesor dan dekan di Universitas Kentucky, Lexington, AS, bernama Dorothy A. Miller. Generasi sandwich adalah generasi dewasa yang harus bertahan hidup 3 generasi, yaitu orang tuanya, dirinya sendiri dan anaknya.
Tips Menaikkan Kualitas Hidup Untuk Generasi Sandwich Yang Tengah Berjuang
Mengapa disebut generasi sandwich? Padahal, situasi ini mirip dengan sandwich dimana sepotong daging ditekan dengan 2 potong roti. Roti setara dengan orang tua (generasi atas) dan anak (generasi bawah), sedangkan isi utama sandwich berupa daging, mayonaise dan saus roti setara dengannya.
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Penduduk Lanjut Usia Tahun 2020 menyebutkan, 78,27% sumber pembiayaan panti jompo ditopang oleh anggota rumah tangga yang bekerja. Saat ini, Survei Ekonomi Nasional (Susenas) 2017 menunjukkan bahwa 62,64% orang dewasa Indonesia tinggal bersama anak dan cucunya. Keadaan ini menunjukkan bahwa masih banyak penduduk usia subur di Indonesia yang menghidupi orang tuanya yang sudah lanjut usia sambil menghidupi diri sendiri dan anak atau saudaranya. Ya, mereka dikenal sebagai generasi sandwich.
Beban tanggung jawab yang dihadapi generasi sandwich seringkali menjadi kontroversi. Rantai produksi sandwich ini harus segera diputus. Bagaimana cara memutus rantai generasi sandwich? Tentunya memiliki asuransi jiwa dapat membantu meringankan beban generasi sandwich.
Memiliki asuransi adalah tanda bahwa Anda merencanakan ke depan dan memiliki pandangan yang jelas tentang keuangan Anda. Nah, Anda tahu betul bahwa hidup menawarkan berbagai macam kejadian tak terduga. Asuransi memiliki berbagai manfaat yang terlihat dalam aktivitasnya. Fungsi utama asuransi adalah pengalihan risiko. Dalam dunia asuransi, Anda harus terlebih dahulu memahami risiko dan jenis asuransi yang Anda pilih. Memahami jenis-jenis risiko dan manfaatnya akan membuat Anda lebih berhati-hati dalam menjalani hidup dan merasa bebas untuk mengikuti program asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jadi Sandwich Generation? Nggak Masalah!
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Development Economics, memiliki asuransi jiwa dapat menenangkan pikiran seseorang dan mengurangi stres. Padahal, asuransi bisa memberikan manfaat yang bisa membayar kesehatan mental. Saat Anda memiliki polis asuransi, perlindungan tersebut tentunya akan mengurangi beban kekhawatiran akan peluang buruk yang mungkin muncul.
Selain perlindungan kesehatan fisik, kesehatan mental juga terlindungi ketika Anda memiliki asuransi jiwa. Karena Anda sudah memiliki rencana cadangan jika Anda mengalami situasi buruk dalam hidup Anda. Asuransi jiwa dapat melindungi rencana keuangan Anda. Ketika Anda tidak merasa terlalu khawatir tentang bahaya di masa depan, itu adalah tanda bahwa Anda menjaga kewarasan Anda. Pikiran yang sehat menjaga produktivitas tetap terkendali. Oleh karena itu, asuransi dapat bermanfaat sebagai salah satu bentuk self-care atau sebagai bentuk self-love.
Fase paruh baya biasanya dialami oleh mereka yang memasuki usia 25-an, 29-an, atau awal 30-an. Salah satu masalah utama pada tahap ini adalah ketika seseorang menemukan dirinya dalam situasi di mana dia mengalami pergumulan yang nyata. Sebagian besar masalah quarter life berkaitan dengan sejumlah situasi, termasuk pendapatan masa depan. Jika Anda memiliki asuransi, Anda sudah memiliki rencana keuangan yang sehat untuk masa depan Anda.
Ketika Anda adalah pencari nafkah keluarga, Anda wajib memiliki asuransi jiwa. Dengan memiliki polis asuransi maka tertanggung akan terhindar dari kehilangan uang dikemudian hari karena tertanggung dijamin oleh pihak asuransi.Dengan memiliki asuransi jiwa maka dampak keuangan keluarga ketika pencari nafkah meninggal dunia dapat dikurangi. . Uang pertanggungan yang akan keluar dari polis asuransi jiwa dapat memberikan bekal bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melangkah maju. Saat ini, di antara semakin banyaknya pilihan produk asuransi, Anda dapat dengan mudah menemukan produk asuransi jiwa dan besaran asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda. . Ada yang menjadi sandwich generation, yaitu generasi antara keluarga dengan orang tuanya, atau sepupunya.
Kenali Apa Itu Generasi Sandwich & Masalah Apa Yang Ditimbulkan?
Generasi baru harus mendukung generasi lain, yaitu pasangan, anak, dan juga orang tua mereka. Selain menghidupi diri sendiri dan keluarga, mereka juga menghidupi orang tua atau mertua. itulah generasi
Istiqlaliyah Muflikhati, dosen senior Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (IKK Fema) IPB University mengatakan, memang ada rencana yang bisa diterapkan generasi muda sandwich, khususnya di bidang perencanaan keuangan dan . administrasi. Formulir disimpan.
*** Untuk mengetahui keaslian informasi yang dibagikan, silahkan WhatsApp di nomor ini 0811 9787 670 cukup dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan.
* Fakta atau hoax? Untuk mengetahui keaslian informasi yang dibagikan, bantu WhatsApp di nomor Cek Fakta 0811 9787 670 cukup dengan mengetikkan kata kunci yang dibutuhkan.
Aplikasi Lovecare Indonesia, Jawaban Untuk Generasi Sandwich
1. Pergeseran paradigma dari “menabung kalau ada sisa” menjadi “pendapatan harus disisihkan dulu untuk ditabung baru untuk pengeluaran lain”.
Jadi tegaslah dalam keputusan Anda untuk menyisihkan (10% atau sesuatu) yang Anda peroleh untuk ditabung. Prinsip distribusi pendapatan adalah 3S. Yang berarti
Dan lain-lain yang akan melestarikan akhirat). Jadi sayang menyusui tidak harus pelit. Yakinlah bahwa berbagi pasti akan diganti Allah dengan yang lebih baik,” jelasnya dikutip Sabtu (9/7/2022).
2. Untuk menghemat, biaya harus lebih kecil dari keuntungan (tidak lebih dari taruhan). Tempatkan kebutuhan sebelum keinginan
Apa Itu Generasi Sandwich? Yuk Cari Tahu Artinya!
Menurutnya, seseorang bisa menabung di tempat-tempat yang sulit dijangkau, misalnya celengan dalam kaleng atau membuka rekening tabungan di bank yang belum ada mesin otomatis (ATM).
4. Mulailah berinvestasi. Sekarang sudah banyak tersedia aplikasi yang memungkinkan anak muda untuk menginvestasikan uangnya dengan dana yang terjangkau.
“Tapi kita perlu menginvestigasi aplikasi yang aman atau terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujarnya.
“Rencana ini bisa dilaksanakan oleh siapa saja, tidak hanya oleh seluruh generasi. Karena menyusui itu bukan kebiasaan, tapi juga perlu untuk mempersiapkan masa tua nanti agar tidak menjadi tanggung jawab anak dan orang lain,” ujarnya.
Berita Generasi Sandwich Terbaru Hari Ini
Istiqlaliyah juga mengingatkan, menjadi generasi sandwich bisa dilihat sebagai beban atau tidak tergantung kondisi pikiran. “Kalau dianggap beban ya jadi beban, sebaliknya kalau dianggap sekte ya kelihatannya gampang atau biasa saja,” kata Istiqlaliyah.
“Kalau nafkah anak dan istri itu wajib dan nafkah itu sangat penting secara agama, maka nafkah orang tua tidak begitu penting karena itu salah satu wujud bakti kepada orang tua,” imbuhnya.
Istiqlaliyah melanjutkan, memberi nyawa orang tua akan memudahkan makan. Kuncinya adalah memiliki perencanaan keuangan yang baik sejak dini.
Selain generasi sandwich (daging di antara dua bakpao), masih banyak anak muda yang masih bergantung pada orang tua (daging di dua bakpao) untuk mencari nafkah.
Kiat Hidup Senang Dan Tenang Untuk Milenial
“Ini seharusnya tidak terjadi jika Anda mengelola uang Anda dengan baik ketika Anda masih muda, termasuk menabung secara teratur,” jelasnya.
Hasil BRI Liga 1 Arema FC – Persik Kediri: 2 Poin di 10 Menit Terakhir, Singo Edan Kalah
Hasil Liga 1 BRI Rans Nusantara vs Persebaya: Ketinggalan 2 Gol, Bajul Ijo Pulang 1 Poin Apakah Anda termasuk orang yang sudah menikah, punya anak dan masih harus menghidupi orang tua? Jadi jika Anda berhubungan dengan situasi ini, maka Anda termasuk dalam sandwich generation. Nama ini menjadi populer di kalangan orang