Kesehatan Mental Ibu Hamil – Wanita hamil mengalami stres berat yang dapat berdampak negatif pada janin. Di bawah ini kita akan melihat bagaimana menjaga kesehatan mental selama kehamilan.
Perubahan hormon selama kehamilan mempengaruhi keadaan psikologis ibu hamil. Jadi, wajar jika ibu hamil lebih mudah kesal atau khawatir dari biasanya.
Kesehatan Mental Ibu Hamil
Tidak hanya kesehatan, tetapi juga kesehatan mental ibu hamil harus dijaga. Pasalnya, semua emosi yang dialami ibu hamil akan mempengaruhi kondisi sang anak.
Hindari Stres Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil
Kehamilan dan menjadi orang tua adalah perubahan yang sangat besar. Baik calon ibu maupun calon ayah harus mempersiapkan diri secara mental untuk peran baru mereka.
Namun, kehamilan seringkali membawa emosi yang campur aduk dan terkadang tidak semua emosi itu positif. Ada perasaan khawatir, khawatir dan takut akan kesehatan anak dan diri sendiri.
Wanita hamil seringkali merasa sangat sulit untuk menghadapi semua perubahan dan ketidakpastian yang terkait dengan kehamilan. Wanita hamil sering mengkhawatirkan hal-hal berikut:
Sayangnya, meskipun hal ini normal, kombinasi dari perubahan fisik, emosi, dan sosial dapat menimbulkan masalah kesehatan mental bagi sebagian wanita hamil.
Kesehatan Mental Ibu, Jangan Diabaikan!
Juga, jika stres tidak dapat dikelola dengan baik dan berlangsung lama. Akumulasi stres tidak mungkin berkembang menjadi gangguan kecemasan atau bahkan depresi.
Merujuk data Badan Kesehatan Dunia (WHO), hingga 10 persen ibu hamil dan 13 persen ibu baru memiliki masalah psikologis, terutama depresi.
Riwayat gangguan kesehatan jiwa sebelum hamil juga harus diperhatikan dengan baik, karena meningkatkan risiko ibu hamil mengalami hal yang sama saat hamil atau setelah melahirkan.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui cara menjaga kesehatan mentalnya selama masa kehamilan. Berikut beberapa saran yang dapat dilakukan:
World Maternal Mental Health Day 2022: Pentingnya “support System” Bagi Kesehatan Mental Ibu
Jangan ragu untuk berbagi masalah apa pun dengan suami, teman, keluarga, atau ibu-ibu lain yang Anda temui di komunitas.
Misalnya, wanita hamil mengalami mual terus-menerus, sering buang air kecil, sulit tidur, dan hasrat seksual yang tiba-tiba.
Membicarakan kekhawatirannya, mendengarkan masukan dan mendapatkan nasihat dari mereka yang pernah mengalaminya dapat membantu ibu tetap tenang.
Akhirnya ibu jadi tahu bahwa ibu hamil lain juga mengalami hal tersebut dan tahu bahwa ibu bukan satu-satunya yang penuh suka duka.
Rsup Dr. Sardjito
Cara ini cukup efektif untuk mengurai simpul-simpul pikiran, sehingga para ibu bisa lebih fokus pada kesehatan dan buah hati yang dikandungnya.
Selama kehamilan yang sehat, ibu dapat menemukan waktu untuk berolahraga secara teratur. Ibu hamil bisa mencoba berbagai olahraga, mulai dari yoga, menari, lari,
Olahraga dapat membantu menjaga kebugaran jasmani pada ibu hamil. Selain itu, olahraga dapat mengalihkan perhatian dari hal lain dan membuat ibu hamil kurang nyaman dengan rasa khawatir yang terus menerus mengganggu pikirannya.
Permainan seperti taman bermain untuk menghilangkan tekanan bisa membuat ibu merasa lebih baik. Oleh karena itu, aktivitas fisik ini juga dapat meningkatkan kualitas tidur.
Laju Sumatera Selatan
Menjadi ibu bukan berarti ibu hamil bisa merelakan segalanya, termasuk kebahagiaannya. Nyatanya, membahagiakan diri sendiri harus menjadi prioritas nomor satu Anda.
Ya, kebahagiaan Anda sendiri juga membutuhkan perhatian untuk menjaga kesehatan mental ibu selama hamil. Ini sama pentingnya dengan kesehatan bayi yang belum lahir.
Bagi saya melakukan sesuatu yang membuat ibu bahagia. Lakukan apa saja yang bisa membuat Anda lebih banyak tersenyum, sekaligus menambah energi Anda.
Saat Anda berjuang secara fisik atau mental dengan kehamilan, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain untuk tugas sehari-hari.
Empat Upaya Tingkatkan Kesehatan Mental Bidan Di Masa Pandemi
Ingat, hindari memaksakan diri untuk melakukan semuanya sendiri, karena bisa membuat kewalahan dan memengaruhi kesehatan mental Anda.
Misalnya, ketika seorang ibu membutuhkan istirahat ekstra setelah beberapa kali mual dan muntah, mintalah pasangan Anda untuk mengasuh anak secara bergiliran. Gunakan waktu ini untuk beristirahat sejenak dan mendapatkan kembali kekuatan Anda.
Cobalah untuk menghabiskan waktu berdua dengan si kecil setiap hari. Lakukan hal-hal sederhana yang membuat ibu hamil merasakan kehadiran si kecil di tubuhnya.
Mainkan lagu favorit Anda dan nyanyikan, atau bagikan pengalaman hari Anda bersama bayi Anda sambil mengusap perut Anda. Nikmati reaksi bayi Anda dengan menendang atau pernapasan perut lainnya.
Depresi Perinatal Yang Jarang Dibicarakan Dari Proses Kehamilan
Amalan sederhana ini membuat para ibu merasa dekat dan memikirkan si kecil, sekaligus memastikan bahwa dalam tubuh si kecil ada tubuh yang sempurna untuk sang ibu.
Kurangnya waktu istirahat bisa membuat ibu sangat lelah. Penyakit ini menyebabkan insomnia.
Ini pada gilirannya dapat membuat ibu semakin kesal. Emosi negatif yang terus-menerus bisa membuat Anda kewalahan.
Buat kamar tidur senyaman mungkin dengan pencahayaan yang nyaman. Selain itu, sesuaikan suhu ruangan dengan kondisi ibu hamil. Anda juga bisa menggunakan musik atau aromaterapi untuk menemani waktu relaksasi Anda.
Summit Media Writer, Author At Summit Institute For Development
Itulah beberapa cara menjaga kesehatan mental ibu hamil. Jika Anda merasa stres dan lelah terus menerus dalam waktu yang lama, beri tahu dokter atau bidan tentang kondisi ini.
Pertimbangkan juga untuk berkonsultasi dengan psikiater jika kondisi tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari. Gunakan fitur Tanya Dokter atau melalui aplikasi untuk mengajukan pertanyaan dengan mudah. Ayo moms #Jaga kesehatan selalu! Kehamilan, selain merupakan masa kegembiraan bagi calon ibu, juga merupakan masa yang penuh ketidakpastian. Selama kehamilan, ia harus mencermati pilihan tindakannya yang memengaruhi kesehatannya, pertumbuhan dan perkembangan “janin” dan proses kelahiran.
“Berhenti minum kopi, makanan lain atau minuman manis”, “Ibu hamil tidak boleh makan makanan pedas”, atau “Jangan angkat beban atau melakukan aktivitas berat” adalah contoh nasihat yang sering diberikan kepada ibu hamil.
Selain itu, ada pantangan lain bagi ibu hamil, seperti tidak boleh memotong rambut atau melihat matahari terbenam karena dapat menyebabkan kecacatan pada anak. Ide dan mitos yang beredar tersebut terlihat dapat melindungi kesehatan ibu hamil dan anaknya.
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia
Pertimbangan kesehatan fisik ibu tentu sudah lazim dalam literatur terkait kehamilan. Padahal, ada hal yang kurang penting untuk ditunjukkan saat seseorang hamil, namun seringkali luput dari perhatian ibu hamil atau orang di sekitarnya: kesehatan mentalnya.
Berbagai cacat lahir bisa disebabkan oleh pikiran ibu hamil sebelum berkembang. Apa saja masalah psikologis yang dialami ibu hamil dan apa penyebab yang menyebabkannya?
Perawatan kesehatan mental untuk ibu hamil Menurut situs Royal Women’s Hospital, sekitar 15% wanita cenderung mengalami depresi atau kecemasan selama kehamilan. Gejala umum ibu hamil yang depresi antara lain merasa mudah tersinggung, marah dan menangis tanpa sebab yang jelas, kehilangan minat pada aktivitas yang dulunya dianggap menyenangkan, dan gangguan tidur.
Kelelahan yang berlebihan dan sulit berkonsentrasi juga bisa menjadi tanda lain ibu hamil mengalami depresi. Selain itu, mereka bisa terluka atau bahkan terbunuh.
Makanan Yang Bisa Jaga Kesehatan Mental Ibu Hamil
Tidak semua wanita hamil menyadari bahwa mereka menderita depresi. Sekalipun mereka mulai merasa ada yang salah dengan kondisi mental mereka, mereka tidak menceritakan apa yang terjadi pada mereka kepada orang-orang di sekitar mereka atau kepada psikolog.
Mereka tidak ingin pasangan, keluarga atau teman mereka melihat mereka lemah atau tidak menyenangkan, yang sering melihat kehamilan sebagai saat bahagia dalam hidup seorang wanita, kata Nataša Biljani, psikiater di Priory Hospital Roehampton, Inggris.
Lainnya adalah riwayat medis yang menyatakan bahwa dia atau keluarganya memiliki masalah mental yang serupa. Jika terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, ibu hamil juga lebih rentan mengalami depresi. Berbagai informasi tentang manfaat (yang terkadang tidak benar) menjadi ibu itu sendiri merupakan tekanan yang pada akhirnya akan membuat perempuan menghadapi masalah psikologis ini. Keadaan depresi bisa semakin parah jika ibu hamil menyadari adanya kelainan pada rahimnya.
Tentunya hari-hari yang dijalani ibu hamil lebih berat dibandingkan wanita lainnya, apalagi bagi mereka yang masih berobat ke dokter atau mengurus keluarga dan anak-anak lainnya. Oleh karena itu, dukungan moral dari lingkungan merupakan faktor penting yang dapat mencegah dirinya menjadi depresi.
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Berdebat dengan pasangan yang tidak hamil dapat memberikan pukulan ganda bagi wanita hamil.
Mengenai konflik keluarga, sebuah penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan juga menyebutkan bahwa inilah salah satu penyebab munculnya pikiran untuk bunuh diri di kalangan ibu hamil di sana. Penulis penelitian ini, Simone Honikman dari University of Cape Town dan rekannya, melihat faktor lain yang membuat ibu hamil ingin bunuh diri, seperti keadaan ekonomi negara, jumlah anak yang dimiliki, kekurangan makanan. dan riwayat bunuh diri sebelumnya. untuk mencoba.
Di Afrika Selatan, lebih dari 40 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Keluarga miskin di sana seringkali tidak punya uang untuk membeli makanan jauh sebelum akhir bulan atau gajian. Keadaan kekurangan pangan ini memiliki konsekuensi psikologis menurut Honikman et al. Al. Dari penelitian mereka, mereka menemukan bahwa wanita hamil yang makan lebih sedikit empat kali lebih mungkin melakukan bunuh diri.
Depresi pada ibu hamil tentu berdampak pada bayi yang dikandungnya. Penggunaan antidepresan dapat mempengaruhi janin dan perkembangannya setelah lahir. Sedangkan bagi mereka yang depresi dan tidak menggunakan narkoba, tembakau dan alkohol bisa menjadi ‘obat’ pilihan untuk masalah mental yang pada akhirnya merugikan tubuh dan anak.
Leaflet Kesehatan Ibu Dan Anak
Beberapa penelitian juga menunjukkan efek jangka panjang dari depresi pada wanita hamil. Anak yang lahir kemudian mungkin memiliki masalah sosial dan psikologis seperti kemarahan atau masalah perilaku lainnya. Selain itu, ada pula yang meyakini bahwa depresi pada ibu hamil memengaruhi kemampuan bahasa dan nilai IQ anak.
Selain itu, mereka juga menemukan bahwa wanita berpenghasilan rendah yang sudah memiliki banyak anak mengalami stres dan putus asa saat menunggu kelahiran anak bungsunya.
Di Indonesia, diterima secara luas bahwa banyak anak berarti kebahagiaan. Jika bercermin dari hasil penelitian Honikman et. Al. Sampai di sini dapat dipahami bahwa keadaan banyak anak dapat merugikan orang tuanya. Pasalnya, jumlah lapangan kerja akan bertambah, belum tentu sesuai dengan pendapatan yang mereka peroleh. Biaya hidup