Kriteria Kesehatan Mental Menurut Schneiders – Clifford Whittingham Beers (): Humanis Amerika yang mengabdikan hidupnya untuk mempelajari dan mengembangkan gerakan kesehatan mental. Lahir di New Haven, Connecticut. Dia menyelesaikan pendidikannya di Universitas Yale, dan memulai karir profesionalnya di sebuah perusahaan asuransi.
3 Berturut-turut 1900 Beers dirawat di rumah sakit jiwa, didiagnosis sebagai manik-depresif, menyimpulkan dari pengalamannya bahwa perawatan di rumah sakit jiwa sangat tidak manusiawi dan tidak efektif. Setelah sembuh, Bierce menulis otobiografi berjudul Pikiran Ditemukan oleh Himmelf (1908, suatu bentuk protes terhadap perlakuan terhadap gangguan jiwa).
Kriteria Kesehatan Mental Menurut Schneiders
Pada tahun 1908, Beers memimpin gerakan Connecticut Society for Mental Hygiene. Pada tahun 1909, Bierce mendirikan “Komite Nasional Kesehatan Mental,” sekarang Kesehatan Mental Amerika, dalam upaya untuk meningkatkan pengobatan orang sakit jiwa. Dalam pendirian National Committee on Mental Hygiene (dikenal sebagai American National Mental Health Association pada tahun 1950)
Sejarah Kesehatan Mental
Mendirikan Klinik Clifford Beers di New Haven pada tahun 1913 sebagai klinik kesehatan jiwa rawat jalan pertama di Amerika pada tahun 1921, memelopori gerakan Klinik Bimbingan Anak. Pada tahun 1931, ia mendirikan International Foundation for Mental Health Hygiene
Layanan Klinik Clifford V. Beers di Beers Clinic: Pelecehan Seksual untuk Anak-anak yang Terkena AIDS Darurat Intervensi Psikologis untuk Anak-anak dan Remaja Perawatan Pelecehan Seksual Penilaian Perkembangan Bayi dan Anak Pelatihan Orang Tua Pencegahan Penyalahgunaan Zat Zat dalam Rumah Tangga Layanan Profesional di Layanan Perkembangan Sekolah
8 lanjutan Pada tahun 1946, William C. Menninger mengepalai “Grup untuk Kemajuan Psikiatri”. Peran psikiater seharusnya tidak hanya dalam pengobatan (treatment) pasien, tetapi juga dalam pencegahan (pencegahan) terjadinya gangguan jiwa pada masyarakat umum. WHO mendefinisikan kesehatan pada tahun 1947 sebagai “keadaan kesehatan fisik, mental dan sosial yang lengkap – keberadaan, dan bukan hanya tidak adanya penyakit dan kelemahan.” Gerakan Kesehatan Jiwa 1947 C Kesehatan jiwa merupakan tanggung jawab pemerintah.
9 Lanjutan 1946 Didirikan pada tahun 1946 oleh National Institute of Mental Health (NIMH). Pada tahun 1955 : Gerakan kesehatan jiwa memfokuskan diri untuk mengeksplorasi konsep pengobatan (treatment) pasien sakit jiwa di rumah sakit jiwa untuk mencegah kekambuhan. penyakit mental, di pusat kesehatan mental masyarakat komunitas (CMHCs).
Pdf) Pemasyarakatan Vaksin Digital Sebagai Standar Kesehatan Mental Masyarakat Di Era Pandemi Covid 19
Gambar-2 Erich Fromm dalam Klasik Louise Thorpe Snyders Corchin Modern Mary Jehoda Psikologi Perkembangan. Maslow, Rogers, Perls, Frankl
Kontak yang memadai dengan kenyataan (memiliki kontak yang baik dengan kenyataan) Sikap sehat (sikap sehat) Kontrol pikiran dan imajinasi kita (kemampuan mengendalikan pikiran dan imajinasi) Integrasi pikiran dan perilaku kita (integrasi antara niat dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik). Integrasi motif dan resolusi konflik (kemampuan untuk mengintegrasikan dan menyelesaikan motif. Rasa aman dan memiliki. Konsep diri yang memadai. Integrasi ego yang memadai. Kehidupan emosional yang sehat (Healthy emotional life)
Kontak yang memadai dengan kenyataan (melakukan kontak yang baik dengan kenyataan) Kontak menggambarkan orang yang dapat menghubungi kenyataan, bukan menyangkal atau menghindari kenyataan. Sikap sehat (healthy attitude) Secara kognitif, afektif dan behavioral, mereka dapat bertindak positif terhadap realita yang ada. Kendalikan pikiran dan imajinasi Anda (kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan imajinasi) Imajinasi sangat penting dalam kehidupan manusia, tetapi imajinasi yang tidak terkendali akan melemahkan hubungan dengan kenyataan. Mengontrol pikiran Anda dapat membantu mengembangkan sikap yang sehat. Integrasi pikiran dan perilaku kita (integrasi antara niat dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik). Manusia tentu memiliki banyak dorongan dan keinginan. Seringkali terjadi konflik antara satu motivasi dengan motivasi lainnya. Orang sehat dapat mengatasi dorongan yang bertentangan dengan cara yang positif Integrasi motif dan resolusi konflik (kemampuan untuk mengintegrasikan dorongan dan menyelesaikan konflik di antara keduanya). Sebaliknya, seseorang yang pemikiran dan perilakunya sering mengalami pertentangan (konflik), akan mengalami tekanan yang akan berujung pada munculnya gangguan jiwa.
Rasa aman dan memiliki (a sense of security and belonging). Orang sehat hampir selalu merasa aman dimanapun berada dan merasa menjadi milik semua orang. Sebaliknya, orang yang insecure adalah orang yang sering meragukan kepribadian, kemampuan, status, dll. Konsep diri yang memadai (konsep diri yang baik). Seseorang yang memiliki konsep diri yang baik memahami dirinya dengan baik (pengetahuan diri), mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya, dan akhirnya dapat menerima dirinya secara utuh (harga diri).-penerimaan) yang sesuai untuk integrasi ego (identitas ego yang baik). Untuk dapat mengatasi tuntutan dari dalam dan luar, seseorang harus memiliki pemahaman yang kuat tentang tuntutan nyata akan identitasnya, dirinya sendiri, hidupnya dan masa depannya. Kehidupan emosional yang sehat, kehidupan emosional yang sehat, seseorang dapat mengalami, merasakan. dan mengungkapkan perasaan mereka.
Pdf) Pandemi Covid 19 Dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental Di Indonesia
16 Normalitas sebagai Kesehatan Keadaan normal-sehat didefinisikan sebagai keadaan yang tidak berpenyakit Fisik : tidak ada gejala fisik Mental : tidak ada gejala psikologis Multiaxial diagnosis (DSM, PPDGJ): Axis I, II, III, IV, V didefinisikan sebagai sehat. Sebagai sesuatu yang ‘wajar’ dan bukan situasi yang optimal.
17 Normalitas sebagai Rata-Rata Pandangan ini diturunkan dari pendekatan pengukuran statistik. Jika sifat-sifat manusia diukur, nilai-nilai yang ditemukan pada kontinum normal atau kurva tajam biasanya akan berada di sekitar pusat/rata-rata dan semakin jauh dari pusat/rata-rata. Apa yang bisa diukur: tinggi, berat, IQ
Generalisasi Perilaku hanya dapat dievaluasi secara kontekstual, dimana perilaku itu terjadi. Jika perilaku tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan atau diharapkan masyarakat tentang perilaku, maka dapat dikatakan “normal”.
19 Normalisasi sebagai proses adalah proses yang terjadi secara terus menerus. Penekanannya pada perkembangan alamiah sistem biologis atau psikologis, sehingga disebut normal atau tidaknya perilaku itu akan tergantung pada tahapan atau proses kehidupan. Contoh: Teori Erikson
Kelompok 2 Kesehatan Mental
1 2 3 4 5 6 7 8 Kedewasaan Integritas Ego vs. Kekecewaan Masa Kedewasaan Originasi Stagnasi Pemuda Introversi Isolasi Masa Muda dan Masa Remaja Identitas vs. Kebingungan Peran Latensi Industri Inferioritas Lokomotor-Generatif Inisiatif vs. Sensasi Otonom v. Sensasi Otot
21 Normalitas sebagai cita-cita dipandang sebagai keadaan ideal atau diinginkan (utopia). Jelaskan itu sebagai situasi yang optimal, bukan sebagai fungsi kepribadian rata-rata. Pandangan positivis tentang kesehatan mental (Jahoda) yang menekankan tujuan perkembangan psikologis untuk mencapai aktualisasi diri (Maslow), individu yang berfungsi penuh (Rogers), atau pencapaian kepribadian yang matang (Allport) Termasuk dalam pandangan ideal. .
Maria Jahoda Orang yang sehat secara mental memiliki: Sikap terhadap diri sendiri – harga diri yang tinggi dan rasa identitas yang kuat Pengembangan pribadi – sejauh mana seseorang tumbuh, berkembang dan menjadi aktualisasi diri Kesehatan mental mereka Mempengaruhi Integrasi – Bagaimana dua konsep di atas terintegrasi , dapat dievaluasi sesuai dengan bagaimana individu akan menghadapi situasi stres. Otonomi – sejauh mana seorang individu independen dari pengaruh sosial dan mampu mengatur diri sendiri Persepsi realitas – kebebasan dari kebutuhan untuk mendistorsi persepsi seseorang tentang realitas dan menunjukkan empati dan kepekaan sosial – penguasaan lingkungan – Tingkat di mana seseorang berhasil dan disesuaikan dengan baik
Kesinambungan Tiga kunci pertimbangan untuk meningkatkan kesehatan Menurut definisi Mario Jahoda: Kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesehatan. Kesehatan mental lebih dari tidak adanya penyakit. Kesehatan mental sangat erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan perilaku.
Apakah Yang Dimaksud Dengan Penyesuaian Diri?
5 karakteristik orang yang berfungsi penuh: 1. Keterbukaan terhadap pengalaman, berlawanan dengan sikap defensif 2. Hidup eksistensial, adaptif, karena struktur diri selalu terbuka terhadap pengalaman baru. 3. Percaya Diri : Dapat memutuskan tindakan, perilaku sesuai dengan apa yang dianggap benar. 4. Rasa kebebasan: Semakin sehat, semakin besar kebebasan memilih dan bertindak. 5. Kreativitas: Kemampuan beradaptasi dan bertahan terhadap perubahan lingkungan. Mereka memiliki kreativitas dan spontanitas
Persepsi afektif terhadap realitas Penerimaan umum terhadap alam, orang lain dan diri sendiri, spontanitas, kesederhanaan, objektivitas Fokus pada hal-hal di luar diri Membutuhkan privasi dan kemandirian Berfungsi otonom Selalu bersyukur
Lanjutan Maslow Minat sosial Hubungan interpersonal Struktur karakter demokratis Perbedaan antara sarana dan tujuan Antipati antara baik dan buruk Perasaan
Seseorang “di sini dan saat ini” pasti berdiri di momen kehidupan saat ini. Mereka memiliki kesadaran penuh dan penerimaan diri. Mereka dapat mengungkapkan perasaan dan keinginan mereka secara terbuka dan sepenuhnya tanpa hambatan atau rasa bersalah. Orang sehat mampu mengambil tanggung jawab untuk hidup mereka sendiri. Orang sehat berhubungan dengan diri mereka sendiri dan dunia.
Uas Kesehatan Mental
28 Lanjutan Orang dapat mengungkapkan kebencian (emosi negatif) secara terbuka di “di sini dan saat ini”. Secara psikologis tidak bisa diatur dari luar. Orang dipandu oleh dan bereaksi terhadap situasi saat ini “di sini dan sekarang”. Ciri orang yang sehat secara psikologis adalah batas-batas ego tidak berkurang. 10. Orang tidak mencari kebahagiaan “di sini dan sekarang”.
29 Sehat ??? Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO 2001).
WHO mendefinisikan kesehatan mental sebagai: keadaan sejahtera di mana seseorang menyadari kemampuannya untuk: mampu mengatasi/menoleransi tekanan kehidupan normal, mampu melakukan pekerjaan yang produktif dan bermanfaat. Mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat
Dalam pendekatan positivis, kesehatan mental adalah dasar untuk kesejahteraan dan fungsi efektif individu dan komunitas. Kesehatan mental lebih dari sekadar ketiadaan penyakit, dengan kondisi dan kapasitas yang diidentifikasi dalam definisinya.
Pengertian Dan Konsep Kesehatan Mental
Mampu menjalin hubungan positif dengan orang lain Mental orang yang sehat Mampu menerima